1. Kalimat adalah lafadz yang sudah mempunyai arti namun
belum berfaedah dengan sempurna contohnya كتاب
2.
Kalimat itu ada tiga, yaitu (1. Kalimat isim, 2. Kalimat fiil, 3. Kalimat huruf)

a.
Kalimat isim adalah kata benda /nama barang, contohnya بيت البيت
b.
kalimat fiil adalah kata kerja /nama pekerjaan, contohnya جلس يجلس
اجلس
c.
kalimat huruf adalah kata sambung, contohnya, huruf jer فى عن علي

3.
Kalimat isim itu ada enam, yaitu
(1.isim mufrod, 2. Isim tasniyah, 3. Isim jamak mudzakar salim, 4. Isim
jamak mu’anas salim, 5. Isim jamak taksir, 6. Asmaul khomsah)
a.
Isim mufrod adalah isim yang asli yang mempunyai arti satu,
contohnya صالح صالحا
صالح
b.
Isim tasniyah adalah
isim yang mempunyai arti dua dengan tambahan alif, nun ketika rofak, ya’, nun ketika nasob dan jer صالحان صالحين
c.
Isim jamak mudzakar salim adalah isim yang mempunyai arti orang laki-laki
banyak dengan tambahan wawu, nun ketika
rofak, ya’, nun ketika nasob dan jer
صالحون صالحين
d.
Isim jamak mu’anas salim adalah
isim yang mempunyai arti perempuan banyak dengan tambahan alif dan ta’ صالحات صالحات
e.
Isim jamak taksir adalah
isim yang mempunyai arti banyak yang berubah
dari aslinya صالح -
صلحاء
f.
Asmaul khomsah
adalah isim –isim yang lima اب اخ حم فو
ذو contohnya جاء ابوك
جاء اخوك
4.
Kalimat fiil itu ada tiga, yaitu 1. fiil maadhi 2. Fiil mudhorik,
3. Fiil amar
a.
Fiil madhi adalah kata kerja yang disertai dengan waktu yang
telah lewat, contohnya جلس
b.
Fiil mudhorik adalah kata kerja yang disertai waktu sedang atau
akan dikerjakan, dan harus dimulai dengan salah satu huruf mudhoro’ah ( ا ن ي ت)
contohnya نجلس يجلس تجلس
اجلس
c.
Fiil amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah,
contohnya اجلس
5.
Kalimat huruf itu bisa masuk pada tiga tempat
a.
Bisa masuk pada kalimat fiil dan kalimat isim, contohnya huruf istifham هل يقوم زيد.؟ هل
زيد قائم.؟
b.
Hanya bisa masuk pada kalimat isim, contohnya huruf jer مررت بزيد
c.
Hanya bisa masuk pada kalimat fiil, contohnya amil nasob lan لن تنالواالبر
6.
Tanda-tanda kalimat isim itu ada empat, yaitu

a.
Tanwin, contohnya,
زيد بيت , كتاب

b.
Al, contohnya المسجد , الكتاب
, الرجل
c.
Nenerima hukum jer, contohnya كتاب زيد, كتاب الرجل
d.
Dimasuki huruf jer, contohnya فى المسجد , فى البيت
7.
Tanda-tanda kalimat fiil itu
ada enam,
yaitu
a.
Dimasuki قد contohnya قد قامت الصلاة , kalimat fiilnya adalah قامت tanda fiilnya adalah قد
b.
Dimasuki تاء تاءنيث ساكنة contohnya قد قامت الصلاة ,kalimat
fiilnya adalah قام tanda fiilnya adalah ت
c.
Dimasuki س contohnya سيقول السفهاء ,kalimat fiilnya adalah يقول , tanda fiilnya adalah س
d.
Dimasuki تاء فاعل / ضمير مرفوع متاحركcontohnya نصرت , kalimat fiilnya adalah نصر , tanda fiilnya
adalah ت
e.
Dimasuki ياء مؤنث مخاطبة contohnya انصري , kalimat fiilnya adalah انصر , tanda fiilnya
adalah ي
f.
Dimasuki نون التوكيد contohnya انصرن ,
kalimat fiilnya adalah انصر , tanda fiilnya adalah ن
التوكيد
8.
Tanda-tanda kalimat huruf adalah tidak menerima tanda-tanda kalimat isim
dan tanda-tanda kalimat fiil, contohnya هل , فى , ان
9.
Kalimat itu ada yang mu’rob dan ada yang mabni

a.
Mu’rob adalah kalimat yang huruf akhirnya dapat berubah-ubah, contohnya صالح صالحا صالح يجلس لن يجلس لم يجلس
b.
Mabni adalah kalimat yang huruf akhirnya tetap atau tidak berubah-ubah,
contohnya هذا نئم فى
10.
Semua kalimat huruf itu hukumnya mabni,
contohnya فى عن على
11.
Kalimat fiil itu ada
yang mu’rob dan ada yang mabni

a.
Semua fiil madhi itu hukumnya mabni
b.
Semua fiil amar itu hukumnya mabni
c. Semua fiil
mudhorik hukumnya mu’rob, kecuali jika bertemu dengan nun tauhid dan nun jamak niswah
12.
Mabninya fiil madhi itu ada tiga,
yaitu
a.
Mabni fathah, jika tidak bertemu dengan dhomir marfu’
mutaharik dan wawu jamak, contohnya نصر
b.
Mabni sukun, jika bertemu dengan dhomir marfu’ mutaharik,
contohnya نصرت نصرتما نصرتم نصر ت نصرتما نصرتن نصرت نصرنا
c.
Mabni dhommah, jika bertemu dengan wawu jamak, contohnya نصروا
13.
Mabninya fiil amar itu ada empat,
yaitu
a.
Mabni sukun, jika tidak bertemu dengan dhomir ) و ا ى ن ) dan lam fiilnya tidak berupa huruf ilat
( ا ي و ), contohnya انصر
b. Mabni hilangnya
huruf ilat, jika mu’tal
akhir/akhirnya berupa huruf ilat, contohnya اغز اخش ارم
c.
Mabni hilangnya nun, jika bertemu dengan dhomir, contohnya انصروا انصرا
انصري
d. Mabni fathah, jika bertemu dengan tauhid, contohnya انصرن
14.
Fiil mudhorik itu ada tiga macam,
yaitu
a.
Fiil mudhorik Shohih akhir, jika tidak bertemu dengan dhomir dan lam
fiilnya tidak berupa huruf ilat, contohnya ينصر
b.
Fiil mudhorik Af’alul khomsah, jika bertemu
dengan dhomir (الف تثنيية, واو جمع, ياء مؤنث مخاطبة ), contohnya ينصران, تنصران, ينصرون, تنصرون, تنصرين
c.
Fiil mudhorik mu’tal akhir, jika lam fiilnya berupa huruf ilat, contohnya يخشى يغزو
يرمى
15.
Fiil itu ada yang mabni ma’lum dan ada yang mabni majhul

a.
Fiil mabni ma’lum adalah fiil yang fa’ilnya disebutkan, contohnya نصر زيد بكرا
b.
Fiil mabni majhul adalah fiil yang failnya dibuang, contohnya نصر بكر
16.
Fiil mabni majhul jika berupa fiil madhi, maka didhommah
awalnya dan dikasroh huruf sebelum akhir, contohnya نصر بكر
17.
Fiil mabni majhul jika berupa fiil mudhorik, maka didhommah
awalnya dan difathah huruf sebelum akhir, contohnya ينصر بكر
18.
Fiil itu ada yang mujarrod dan ada yang
mazid
a.
Mujarrod adalah fiil yang fiil madhinya terdiri dari huruf asli dan tidak
ada tambahan, contohnya نصر fa’ fiil, ain fiil dan lam fiil pada lafad نصر semuanya adalah huruf asli
b.
Mazid adalah fiil yang madhinya terdapat tambahan, contohnya اسلم pada contoh lafad tersebut ada huruf tambahan
yaitu hamzah
19.
Fiil itu ada yang muta’adi dan ada yang
lazim
a.
Muta’adi adalah fiil yang membutuhkan fail dan maf’ul bih,
contohnya نصر محمد المسلمين
b.
Lazim adalah fiil yang hanya membutuhkan fa’il dan tidak membutuhkan maf’ul bih,
contohnya كرم محمد
20.
Fiil muta’adi itu ada lima,
yaitu
a.
Muta’adi sebab dirinya sendiri, contohnya نصر محمد المؤمنين
b.
Muta’adi sebab dengan menambah hamzah ta’diyah, contohnya احضر الطبيب الدواء
c.
Muta’adi sebab dengan merangkap ain fiilnya, contohnya كرم محمد المحسنين
d.
Muta’adi sebab dengan perantara huruf jer, contohnya مررت بالمسلمين
e.
Muta’adi sebab dengan perantara dhorob, contohnya
جلس محمد تحت الشجرة
21.
Fiil itu bisa dilihat dari segi
a.
Mu’rob atau Mabni
b.
Ma’lum atau majhul
c.
Mujarrod atau mazid
d.
Muta’adi atau lazim
22.
Kalimat isim itu ada yang mu’rob dan ada yang mabni

a.
Mu’rob adalah kalimat yang huruf akhirnya dapat berubah-ubah,
contohnya جاء زيد , رايت زيدا , مررت بزيد
b. Mabni adalah kalimat yang huruf akhirnya tetap atau
tidak berubah-ubah, contohnya الذي هو ,هذا ,
23.
Kalimat Isim yang mabni itu ada tiga,
yaitu isim dhomir, isim isyaroh, dan isim
maushul,
24.
Kalimat isim yang mu’rob adalah selain isim
dhomir, isim maushul, dan isim isyaroh, yaitu (isim alam, isim yang memakai al, dan isim
yang mudhof pada salah satu isim ma’rifat )
25.
Isim itu ada yang nakiroh dan ada yang ma’rifat
a.
Isim nakiroh
adalah isim yang menunjukkan
arti umum dan belum ada ketentuannya
serta patut menerima ال contohnya رجل
b.
Isim ma’rifat adalah isim yang menunjukkan arti khusus sudah ada ketentuannya
26.
Isim ma’rifat itu ada enam, yaitu
a.
Isim alam/nama, contohnya محمد, جاكارتا
b.
Isim dhomir, contohnya هو هما هم هي هما هن انت انتما انتم انت
انتما انتن انا نحن
c.
Isim isyaroh, contohnya هذا
هذه ذالك
d.
Isim maushul, contohnya الذى
التى اللذان اللتان الذين
e.
Isin yang memakai ال contohnya الرجل, البيت
f.
Isim yang mudhof pada salah satu isim ma’rifat, contohnya غلام الرجل, غلامه
27.
Isim itu ada yang mustaq
dan ada yang jamid
a. Isim mustaq adalah isim yang dibentuk
dari kalimat lain, contohnya حاضر sighotnya isim fa’il ,dibentuk dari shighot
fiil madhi حضر
b. isim jamid adalah isim yang tidak
dibentuk dari kalimat lain, contohnya اسد
28.
Isim jamid itu ada dua
, yaitu :
a.
Kata benda yang tidak mempunyai kata kerja, contohnya اسد , انسان
b.
Masdar ghoiru mim dari fiil madhi 3 huruf yang
mujarrod, contohnya حمدا ,
نصرا,
ضربا
29.
ٍSelain isim jamid disebut isim mustaq
30.
Isim mustaq itu ada Sembilan yaitu
a.
Masdar mim, contohnya منصر berwazan مفعل
b.
Isim fail, contohnyaناصر berwazan فاعل
c.
Isim maf’ul, contohnya منصور berwazan مفعول
d.
Isim zaman, contohnyaمقعد berwazan مفعل
e.
Isim makan, contohnya مقعد berwazan مفعل
f.
Isim alat, contohnya مفتاح berwazan مفعال
g.
Isim sifat musabahat, contohnya
h.
Isim tafdhil, contohnya
احسن berwazan افعل dan mu’anasnya حسنى berwazan فعلى
i.
Isim nasab, contohnya عرب nasabnya عربي dan mu’anasnya عربية
31.
Kalimat isim itu ada
yang mempunyai hukum
mudzakar dan ada yang mempunyai hukum
mu’anas
a.
Tanda-tanda mu’anasnya isim itu ada lima
yaitu
1.
Mu’anas dengan ta’ dalam lafadz, dan maknanya,
contohnya فاطمة ,
صالحة
2.
Mu’anas dengan ta’ dalam lafadznya saja, contohnya طلحة tandanya adalah nama orang laki-laki dengan memakai ta’
3.
Mu’anas dalam ma’nanya
saja, contohnya مريم , زينب
4.
Mu’anas dengan alif mamdudah, contohnya علماء tandanya sesudah alif ada hamzah
5.
Mu’anas dengan alif maqsuroh, contohnya
حبلى, مرضى
6.
Mu’anas yang khusus menunjukkan arti perempuan, contohnya حامل
7.
Mu’anas yang menunjukkan
Anggota badan yang sepasang, contohnya يد
8.
Mu’anas dengan
menggunakan Kata-kata yang
dinash di dalam al qur’an, contohnya شمس
b.
Tanda-tanda mudzakar adalah selain tanda-tanda mu’anas diatas,
contohnya عالم ,
زيد, بيت
32.
Kalimat isim itu bisa di lihat dari segi :
a.
Mufrod, atau tasniyah,
atau jamak
b.
Mu’rob atau Mabni
c.
Ma’rifat atau nakiroh
d.
Mustaq atau Jamid
e.
Mudzakar atau mu’anas
33.
Jumlah adalah susunan/kumpulan
dari beberapa kalimat yang membentuk sebuah pengertian yang sempurna, contohnya
الحمد للله رب العالمين , ان تنصروا
الله ينصركم

34.
Jumlah itu ada dua, yaitu jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah
a.
Jumlah ismiyah adalah susunan yang terdiri dari mubtada’ + khobar + Pelengkap (kalau ada), contohnya الحمد للله رب العالمين ,
الصالح حاضر
b.
Jumlah fi’liyah adalah susunan yang terdiri dari fiil + fa’il + Pelengkap (kalau ada), contohnya نصر محمد المسلم العابد
35.
I’rob adalah
perubahan akhir kalimat disebabkan beda-bedanya amil yang masuk/yang
mengamalkan, contohnya جاء زيد , رايت زيدا , مررت بزيد

36.
I’rob itu ada empat macam, yaitu
a.
I’rob rofa’
b.
I’rob nasob
c.
I’rob jer
d.
I’rob jazem
37.
Kalimat isim hanya bisa masuk pada tiga macam
i’rob , yaitu rofa’,
nasob, dan jer, kalimat isim tidak bisa masuk pada i’rob jazem, contohnya
جاء صالح, رايت صالحا, مررت بصالح
38.
Kalimat fiil hanya bisa masuk pada tiga macam
i’rob, yaitu rofa’, nasob, dan jazem, kalimat fiil tidak bisa masuk
pada i’rob jer, contohnya ينصر محمد المسلم
العابد, لن ينصر محمد الكافر, لم ينصر محمد الكافر
39.
Alamat i’rob rofa’ itu ada empat,
yaitu ضمة , واو, الف, تتافيا
نون) )

a.
Dhommah , menjadi alamat i’rob rofa’ bertempat pada 4 tempat, yaitu
1.
Isim mufrod, contohnya جاء زيد, زيد قائم
2.
Isim jamak taksir, contohnya
جاء الرجال , الرجال
قوامون عل النساء
3.
Isim jamak mu’anas salim, contohnya جاءت المسامات, المسلمات
صائمات
4.
Fiil mudhorik yang shohih akhir dan
akhirmnya tidak bertemu dengan sesuatu, contohnya ينصر محمد المسلم
b.
Wawu, menjadi alamat i’rob rofa’
bertempat pada 2 tempat, yaitu
1.
Jamak mudzakar salim, contohnya جاء المسلمون
, المسلمون صائمون
2.
Asmaul khomsah, contohnya جاء ابوك , ابوك
حاضر
c.
Alif, menjadi alamt i’rob rofa’
bertempat pada 1 tempat, yaitu
1.
Isim tasniyah contohnya جاء المسلمان , المسلمان
صائمان
d.
Tetapnya nun, menjadi
alamat i’rob rofa’ bertempat pada 1 tempat, yaitu
1.
Af’alul khomsah contohnya المسلمان ينصران
الكافر , المسلمون ينصرون الكافر , فاطمة تنصرين
ابنها
40.
Alamat i’rob nasob itu ada lima ,
yaitu (fathah, kasroh, alif, ya’, dan terbuangnya nun)

a.
Fathah menjadi alamat i’rob nasob bertempata pada 3 tempat , yaitu
1.
Isim mufrod, contohnya نصر محمد عمرا , نصرت زيدا
2.
Isim jamak taksir, contohnya ضربت الرجال
3.
Fiil mudhorik yang mu’rob dan akhirnya
tidak bertemu dengan sesuatu, contohnya
لن يضرب زيد الكلب
b.
Kasroh menjadi alamat i’rob nasob bertempata pada 1 tempat, yaitu
1.
Isim jamak mu’anas salaim, contohnya
نصرت المسلمات
c.
Alif, menjadi alamat i’rob nasob bertempata pada 1 tempat, yaitu
1.
Asmaul khomsah, contohnya نصرت اخاك
d.
Ya’ menjadi alamat i’rob nasob bertempata pada 2 tempat, yaitu
1.
Isim tasniyah, contohnya نصرت المسلمين
2.
Isim jamak mudzakar salim, contohnya نصرت المسلمين
e.
Terbuangnya nun menjadi alamat i’rob nasob bertempat pada 1
tempat
1.
Af’alul khomsah, contohnya المسلمان لن ينصرا الكافرين
41.
Alamat i’rob jer, itu ada tiga , yaitu (kasroh, ya’,
fathah)

a.
Kasroh menjadi alamat i’rob jer bertempat pada
tiga tempat, yaitu
1. Isim mufrod yang
munsorif, contohnya بسم الله الرحمان الرحيم
2. Jamak taksir yang
munsorif, contohnya ولا
تجعل فى قلوبنا غلا
3. Jamak mu’anas salim,
contohnya لله ما فى السماوات
b.
Ya’ menjadi alamat i’rob jer bertempat pada tiga
tempat, yaitu
1. Isim tasniyah, contohnya
ربنا اغفر لنا ولوالدينا
2. Jamak mudzakar salim,
contohnya اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات
3. Asmaul khomsah,
contohnya مررت باخيك
c.
Fathah menjadi alamat i’rob jer bertempat pada satu
tempat, yaitu
1. Isim ghoiru
munshorif, contohnya مررت باحمد
42.
Alamat i’rob jazem, itu ada
tiga, yaitu (sukun, membuang huruf ilat, membunag nun)
a.
Sukun menjadi alamat
i’rob jazem bertempat pada satu tempat, yaitu

1.
Fiil mudhorik yang shohih akhir dan akhirnya tidak
bertemu dengan sesuatu,
contohnya لم تضرب محمدا
b.
Membuang huruf ilat menjadi alamat i’rob jazem bertempat pada satu tempat, yaitu
1. Fiil mudhorik yang mu’tal akhir dan akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu, contohnya لم تغز
c.
Membuang nun menjadi alamat i’rob jazem bertempat pada satu tempat, yaitu
1.
Af’alul khomsah (fiil mudhorik yang akhirnya bertemu dengan alif
tasniyah, wawu jamak atau ya’ muanas mukhotobah) contohnya لم تضربوا الكافرين
43.

Isim-isim yang dibaca rofak itu ada tujuh,
yaitu fail, naibul fail, mubtada’, khobar mubtada’, isimnya kaana
waakwatuha, khobarnya inna waakwatuha, tawabi’ lilmarfu’ (yaitu athof,
naat, tauhid badal)


44.
Fail adalah isim yang dirofakkan oleh fiil mabni ma’lum, contohnya جاء زيد
1.
Ketentuan-ketentuan dalam fa’il ada tiga,
yaitu
a. Fail harus jatuh setelah fiil yakni fail tidak bleh
mendahului fiil, contohnya حضر الاستاذ
b. Fiilnya harus
tetap mufrod meskipun failnya berupa tasniyah, atau jamak, contohnya الاستاذان , حضر الاساتيذ حضر
c. Fiil dan fail
harus sama-sama mudazakar atau muanasnya, contohnya جلس محمد , جلست عائسة , تجلس فاطمة
45.
Naibul fail adalah isim yang dirofakkan oleh fiil
mabni majhul, contohnya نصر زيد
1.
Ketentuan-ketentuan naibul fail itu sama dengan
ketentuan yang berlaku pada fail
2.
Naibul fail itu asalnya adalah maf’ul bih,
contohnya كتب تلميذ الدرس kemudian susunannya dirubah menjadi كتب الدرس
3.
Bila fiil itu tidak mempunyai maf’ul bih, maka
yang menjadi naibul fail adalah
a.
jer majrur, contohnya
b.
Dhorob, contohnya
c.
atau masdar, contohnya
4.
Cara membuat fiil mabni majhul
a.
Jika Fiil madhi, maka didhommah huruf awalnya dan dikasroh
huruf sebelum akhir, contohnya فتح
b.
Jika Fiil mudhorik, maka didhommah huruf awalnya dan difathah huruf
sebelum akhir, contohnya يضرب
46.
Mubtada’ adalah isim yang wajib dibaca rofak yang sunyi dari amil lafdhi
yang berada dipermukaan kalam, contohnya زيد قائم
1.
Ketentuan-ketentuan dalam mubtada’ dan khobar
a.
Mubtada’ dan khobar harus cocok dalam mufrod,
tasniyah, jamak, mudzakar dan mu’anasnya, contohnya زيد قائم , زينب قائمة , المسلمان صائمون ,
المسلمتان صائمتان
, المسلمون صائمون
b.
Mubtada’ harus berupa isim ma’rifat, tidak boleh berupa isim nakiroh,
contohnya زيد قائم kecuali jika berfaedah, contohnya رجل عاقل عندي
c.
Khobar boleh didahulukan jika khobar itu berupa
jer majrur atau dhorob,
contohnya الرجل فى البيت , عندي كتاب زيد susunan ini disebut khobar muqoddam, mubtada’ mu’akhor
47.
Khobar adalah isim yang wajib dibaca rofak yang disandarkan
pada mubtada’ untuk memberikan penjelasan pada mubtada’, contohnya زيد قائم
a.
Khobar itu harus ikut pada mubtada’ dalam hal mudzakar dan
mu’anasnya, mufrod, tasniyah dan jamaknya, contohnya زيد قائم , فاطمة قائمة ,
الزيدان قائمان , الزيدون قائمون
b.
Khobar itu ada dua, yaitu
khobar mufrod dan khobar ghoiru mufrod
1.
Khobar mufrod adalah khobar yang tidak berupa jumlah, contohnya
المسلم جالس , المسلمان جالسان , المسلمون جالسون
2.
Khobar ghoiru mufrod adalah khobar yang berupa jumlah, baik jumlah
ismiyah maupun fi’liyah atau sibhul jumlah baik dhorob madrub maupun jer
majrur, contohnya
a.
Jumlah fi’liyah, contohnya المسلم يقول
b.
Jumlah ismiyah, contohnya
المسلم كتابه القران
c.
Sibhul jumlah jer majrur, contohnya
المسلم فى المسجد
d.
Sibhul jumlah dhprob madrub, contohnya المسلم عندي
48.
Isimnya كان واخواتها adalah amil naasikh artinya amil yang merusak
susunan mubtada’ khobar, contohnya كان محمد نبيا
a.
Pengamalannya adalah tarfaul isma watansibul khobar artinya merofakkan
mubtada’ sebagai isimnya dan menasobkan khobar mubtada’ sebagai khobarnya,
contohnya محمد نبي kemudian kemasukan كان menjadi كان محمد نبيا
b.
Saudara-saudaranya
كان adalah tiap-tiap lafadz yang beramal seperti amalnya كان , jumlahnya
ada tiga belas, yaitu كان , اضحى , ظل , بات , امسى , اصبحى ,
صار , ليس , فتئ , انفك , زال , برح , دام contohnya اضحى زىد مسرورا , ظل المسلم ناجحا, بات المسلم
حافضا , امسى زيد غنيا , اصبح زيد معلما , صار زيد طيبا , ليس زيد منافقا , ما فتئ
زيد مطيعا , ما انفك زيد مطيعا , ما زال زيد مطيعا , ما برح زيد مطيعا , ما دمت
حيا
49.
Khobarnya ان واخوتها adalah amil nasikh atau amil yang merusak susunan
mubtada’ khobar, contohnya ان
الله مع الصابرين ان الله على كل شيء قدير
a.
Pengamalannya adalah tansibul isma watarfaul khobar artinya menasobkan
mubtada’ sebagai isimnya dan merofakkan khobar mubtada’ sebagai khobarnya,
contohnya المسلم مطيع kemudian kemasukan ان menjadi المسلم مطيع ان
b.
Saudara-saudaranya ان adalah tiap-tiap lafadz yang beramal seperti amalnya ان , jumlahnya ada enam, yaitu ان , ان , كان , ليت , لعل ,
لكن
c.
Faedah ان و اخواتها adalah
1. ان berfaedah tauhid, yaitu memperkuat perkataan dan menghilangkan
keragu-raguan, contohnya ان
الله غفور رحيم
2. ان berfaedah tauhid, yaitu memperkuat perkataan dan menghilangkan
keragu-raguan, contohnya بلغني ان زيدا ناجح
3. كان berfaedah tasbih, yaitu menyamakan sesuatu dengan lainnya,
contohnya كان العلم نور
4. ليت berfaedah tamanni, yaitu mengharap sesuatu yang tidak mungkin
terjadinya, contohnya ليت الشبلب يعود
5. لعل berfaedah taroji, yaitu mengharap sesuatu yang mungkin terjadinya,
contohnya
لعل حبيب قادم
6. لكن berfaedah istidrok, yaitu meneruskan perkataan untuk menghilangkan
persangkaan, contohnya خليل
عالم لكنه بخيل
d.
ان jika bertemu denganما زائدة
maka batal pengamalannya, contohnya انما زيد
قائم , انما الاعمال بالنية
50.
Tawabi’ lil marfu’ adalah isim-isim yang ikut pada isim yang
dibaca rofak, itu ada empat,
yaitu
a. Naat/sifat
adalah lafadz
yang mengikuti pada lafadz sebelumnya yang menyempurnakan ma’na yang diikuti
dengan menjelaskan salah satu sifat-sifatnya atau sifat yang berkaitan kepadanya,
contohnya جاء
الغلام الفاضل جاء رجل عالم ابوه
b. Athof adalah lafadz yang mengikuti pada lafadz
sebelumnya yang antara iya dengan lafadz yang diikuti terdapat salah
satu huruf athof, contohnya جاء محمد و
بكر
c. Tauhid adalah lafadz
yang mengikuti pada lafadz sebelumnya yang berfungsi untuk menguatkan pada
lafadz yang diikuti serta menolak kesalahfahaman, contohnya جاء زيد
نفسه
d. Badal adalah lafadz
yang mengikuti pada lafadz sebelumnya yang dijadikan sasaran hukum dan antara
iya dengan yang diikutinya tidak terdapat perantara, contohnya جاء زيد اخوك

51.
Isim –isim yang yang dibaca nasob itu ada 14,
yaitu (1. Khobarnya kaana wakwatuha, 2. Isimnya inna wakwatuha, 3. Kedua
Maf’ulnya dhonna waakwatuha, 4. Maf’ul bih, 5. Maful mutlaq, 6. Maf’ul liajlih,
7. Maf’ul maah, 8. Dhorob, 9. Hal, 10. Tamziz, 11. Mustasna, 12. Munada, 13.
Isimnya laa linafyil jinsi, 14. Tawabik lilmansub)
52.
Khobarnya كان واخواتها ( اضحى, ظل, بات,
امسى, اصبح, صار, ليس,ما فتئ, ما انفك, ما زال, ما برح, دان ما دام)
adalah amil naasikh artinya amil
yang merusak susunan mubtada’ khobar, contohnya كان محمد نبيا
a. Pengamalannya adalah tarfaul isma watansibul khobar artinya
merofakkan mubtada’ sebagai isimnya dan menasobkan khobar mubtada’ sebagai
khobarnya, contohnya محمد نبي kemudian kemasukan كان menjadi كان محمد نبيا
b. Saudara-saudaranya كان adalah tiap-tiap lafadz yang beramal seperti amalnya كان , jumlahnya
ada tiga belas, yaitu كان , اضحى , ظل , بات , امسى , اصبحى ,
صار , ليس , فتئ , انفك , زال , برح , دام contohnya اضحى زىد مسرورا , ظل المسلم ناجحا, بات المسلم
حافضا , امسى زيد غنيا , اصبح زيد معلما , صار زيد طيبا , ليس زيد منافقا , ما فتئ
زيد مطيعا , ما انفك زيد مطيعا , ما زال زيد مطيعا , ما برح زيد مطيعا , ما دمت
حيا
53.
Isimnya ان واخواتها (
ان, ليت, كان, لكن, لعل)
adalah amil nasikh atau amil
yang merusak susunan mubtada’ khobar, contohnya ان الله مع الصابرين ان الله على كل شيء قدير
Ø Pengamalannya
adalah tansibul isma
watarfaul khobar artinya menasobkan mubtada’ sebagai isimnya dan merofakkan
khobar mubtada’ sebagai khobarnya, contohnya المسلم مطيع kemudian kemasukan ان menjadi المسلم مطيع ان
Ø Saudara-saudaranya
ان adalah tiap-tiap lafadz yang beramal seperti amalnya ان , jumlahnya ada enam, yaitu ان , ان , كان , ليت , لعل ,
لكن
Ø Faedah ان و اخواتها adalah
1. ان berfaedah tauhid, yaitu memperkuat perkataan dan menghilangkan
keragu-raguan, contohnya ان
الله غفور رحيم
2. ان berfaedah tauhid, yaitu memperkuat perkataan dan menghilangkan
keragu-raguan, contohnya بلغني ان زيدا ناجح
3. كان berfaedah tasbih, yaitu menyamakan sesuatu dengan lainnya,
contohnya كان العلم نور
4. ليت berfaedah tamanni, yaitu mengharap sesuatu yang tidak mungkin
terjadinya, contohnya ليت الشبلب يعود
5. لعل berfaedah taroji, yaitu mengharap sesuatu yang mungkin terjadinya,
contohnya لعل حبيب قادم
6. لكن berfaedah istidrok, yaitu meneruskan perkataan untuk menghilangkan
persangkaan, contohnya خليل
عالم لكنه بخيل
Ø ان jika bertemu denganما
زائدة maka batal pengamalannya, contohnya انما زيد قائم , انما الاعمال بالنية
54.
Kedua maf’ulnya ظن واخواتها (
خال, حسب, زعم, رأي, وجد, علم, جعل, اتخذ) adalah amil
nasikh atau amil yang merusak susunan mubtada’ khobar, contohnya ظننت زيدا قائما
Ø Pengamalannya adalah
menasobkan mubtadak untuk dijadikan sebagai maf’ul awal, dan menasobkan khobar
mubtadak untuk dijadikan maf’ul kedua, contohya
ظننت الزيدين قائمين
Ø
55.
Maf’ul bih adalah isim yang dibaca nasob yang menjadi sasaran pekerjaan/yang
berfungsi sebagai objek, contohnya ضَرَبْتُ زَيْدًا
56.
Maf’ul mutlaq adalah isim yang wajib dibaca nasob
yangmenunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa, contohnya ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبًا
Faedahnya Maf’ul mutlaq ada 3 , yaitu
a.
Littauhid, yaitu menguatkan arti aamilnya, contohnya ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبًا
b. Linnauq, yaitu menerangkan macam atau keadaan
aamilnya, contohnya ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبَ مُحَمَّدٍ
c.
Liladat, yaitu menerangkan hitungan atau bilangan aamilnya, contohnya ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبَةً
57.
Maf’ul liajlih adalah masdar yang dibaca nasob yang menjelaskan
sebab terjadinya pekerjaan, contohnya : جِئْتُ اِجْلاَلاً
لَكَ
Syarat-syarat maful liajlih ada 2, yaitu
a.
Waktunya masdar dan aamilnya harus sama
b.
Pelakunya masdar dan aamilnya harus sama
58.
Maf’ul maah adalah isim yang dibaca nasob yang jatuh setelah wawu maiyah
(wawu yang bermakna serta), contohnya مات زيد و طلوع الشمس
59.
Dhorob adalah isim yang dibaca nasob dan menunjukkan arti keterangan waktu atau
tempat yang mengandung maknanya فى , contohnya جلست امام
الاستاذ , صمت شهر رمضان
a.
Dhorob itu ada dua, yaitu
1.
Dhorob zaman adalah isim yang menunjukkan arti keterangan
waktu, contohnya صام محمد يوم الخميس
ويوم الاسنين
2.
Dhorob makan, adalah isim yang menunjukkan arti keterangan
tempat, contohnya فاطمة جالسة عندنا
b.
Isim makan yang bisa dijadikan dhorob makan adalah
yang khusus menunjukkan mubham yaitu (yang menunjukkan arti tempat yang tidak
terbatas dan tidak tertentu)
1.
Sedangkan dhorob makan itu ada tiga, yaitu
a). Yang
menunjukkan arti arah, seperti فوق , تحت , امام , خلف , وراء , contohnya
جلست وراء محمد
b). Yang
menunjukkan arti ukuran/jarak, seperti فرسخا , ميلا
contohnya سرت ميلا
c). Yang
mustaq dari masdar amilnya, seperti,
مقاما, مجلسا , منابا , محلا contohnya جلس محمد مجلس والده
c.
Isim zaman itu mutlaq bisa dijadikan dhorob zaman
baik yang mubham, atau yang muktas
2.
Sedangkan dhorob zaman itu ada tiga, yaitu
a). Mubham,
seperti وقتا , حينا
b).
Muhktas, seperti يوم الجمعة , شهر رمضان
c). Ma’dud,
seperti سنة ,شهرا , اسبوعا
d.
Yang menasobkan dhorob itu adalah fiil atau isim
yang beramal seperti fiil
60.
Hal adalah isim sifat yang dibaca nasob yang menjelaskan keadaan/tingkah laku
(fail. Maf’ul bih, naibul fail dll) yang masih samar, contohnya جاء زيد راكبا
a.
Ketentuan-ketentuan dalam hal
1.
Hal harus berupa isim nakiroh
2.
Hal harus jatuh setelah sempurnanya kalam
3.
Hal biasanya berupa isim mustaq
4.
Hal harus cocok dengan shohibul hal
b.
Ketentuan-ketentuan shohibul hal
1.
Shohibul hal harus berupa isim makrifat, boleh
berupa isim nakiroh asalkan ada musawiqnya
2.
c.
Hal itu ada yang terdiri dari
1.
Dhorob, contohnya رايت الهلال بين
السحاب
2.
Jer majrur, contohnya
فخرج على نومه فى زينته
3.
Jumlah khobariyah, contohnya الم تر الى الذين خرجوا من ديارهم وهم الوف
61.
Tamziz adalah isim nakiroh yang dibaca nasob yang berfungsi untuk menjelaskan
nisbat atau dzat suatu jenis yang masih samar, contohnya هذا خاتم ذهبا , انصب زيد عرقا
a.
Syarat-syarat tamziz
1.
Tamziz harus berupa isim nakiroh
2.
Harus jatuh setelah sempurnanya kalam
3.
Tidak boleh mendahului amilnya
b.
Dzat yang masih samar/ membutuhkan tamziz itu ada,
yaitu
1.
Adat/bilangan,contohnya
2.
Ukuran, seperti timbangan, takeran, meteran,
contohnya
3.
Menyerupai ukuran, contohnya
4.
Perkara yang menjadi bagian dari tamziz, contohnya
c.
Tamziz yang menjelaskan kesamaran nisbatnya jumlah
itu ada tiga , yaitu
1.
Pindahan dari fail, contohnya
2.
Pindahan dari maf’ul, contohnya
3.
Pindahan dari mubtada’, contohnya
62.
Mustasna adalah mengeluarkan lafadz yang jatuh setelah illa dari hukum lafadz yang
jatuh sebelumnya, contohnya قام القوم الا زيدا
63.
Munada adalah mengharap hadirnya orang yang dipanggil dengan menggunakan huruf
nida’, contohnya يا زيد
64.
Isimnya لا لنفي الجنس adalah isim nakiroh yang dibaca nasob yang jatuh setelah laa nafi,
contohnya لا رجل في الدار
65.
Tawabik lil mansub adalah isim-isim yang mengikuti pada isim yang
dibaca nasob, itu ada empat, yaitu
a.
Naat/sifat, contohnya
b.
Athof, contohnya
c.
Tauhid, contohnya
d.
Badal, contohnya
66.
![]() |
67.
Isim-isim yang dibaca jer itu ada tiga,
yaitu
a.
Dijerkan oleh huruf jer, contohnya بسم الله الرحمن الرحيم
b.
Dijerkan sebab menjadi mudhof ileh, contohnya
بسم الله الرحمن الرحيم
c.
Dijerkan sebab mengikuti isim sebelumnya, contohnya بسم الله الرحمن
الرحيم
1.
Huruf jer adalah kalimat huruf yang beramal mengejerkan kalimat
isim yang dimasukinya, contohnya
2.
Huruf jer ada 20/ dua puluh, yaitu, من , الى , عن , على , فى , ب , ل , ك, حتى , واو القسم , تاء القسم , رب , مذ , منذ
68.
Idhofah adalah kumpulan dua isim atau lebih yang saling kuat
mengkuatkan yang menimbulkan jernya isim yang kedua, contohnya كتاب زيد lafadz
كتابdisebut
مضاف sedangkan lafadz زيد disebut مضاف اليه
a.
Isim yang kedudukannya menjadi mudhof itu harus
dibuang tanwinnya, atau nunnya pada isim tasniyah dan jamak mudzakar salim,
contohnya كتاب زيد , asalnya كتاب زيد (membuang tanwin), كتابا زيد , asalnya كتابان زيد
(membuang nun)
b.
Mudhof ileh wajib dibaca jer, contohnya شروط الصلاة
خمسة
c.
Idhofah itu ada yang menyimpan maknanya من , فى , لام
1.
Menyimpan maknanya من jika mudhof ileh jenis dari mudhof,
contohnya
2.
Menyimpan maknanya فى jika mudhof ileh menjadi dhorobnya mudhofm contohnya
3.
Menyimpan maknanya لام jika tidak patut mengira-girakan maknanya فى dan من
69.
Tawabik lil majrur adalah Isim-isim yang ikut pada isim yang dibaca
jer, yaitu
a.
Naat/sifat, contohnya
b.
Athof, contohnya
c.
Tauhid, contohnya
d.
Badal, contohnya
70.
H
71.
Isim-isim yang bisa beramal seperti fiil nya
a.
Masdar, contohnya
b.
Isim fa’il contohnya
c.
Isim maf’ul, contohnya
d.
Isim sifat musabahat, contohnya
e.
Mubalaghoh isim fa’il, contohnya
f.
Isim tafdhil, contohnya
g.
Isim fiil, contohnya
72.
Amil-amil yang menasobkan fiil mudhorik
a.
Menasobkan fiil mudhorik langsung dia sendiri
b.
Menasobkan fiil mudhorik dengan menyimpan ان yang jatuh setelahnya
73.
Amil-amil yang menjazemkan fiil
a.
Menjazemkan satu fiil
b.
Menjazemkan dua fiil
74.
kk
75.
Ll
Izin copas ya, syukron. Oh ya, mari saling belajar bahasa arab di http://forumbahasaarab.com
BalasHapus