Tatkala kita berurusan dengan manusia, mari kita mengingat bahwa kita tidak berurusan dengan mahkluk logika, kita berurusan dengan mahkluk penuh emosi, mahkluk yang penuh dengan prasangka dan dimotivasi oleh rasa bangga dan sombong.
Jumat, 16 Maret 2012
GEOGRAFI KELAS X
RESUME MATERI GEOGRAFI KELAS X
BAB I
RUANG LINGKUP GEOGRAFI
SEMESTER GANJIL
A. BAGIAN 1
1. Ruang lingkup Geografi tidak lepas dari apa yang menjadi objek material geografi. Ruang lingkup geografi mencakup fenomena permukaan bumi (gejala geosfer), yang terdiri atas gejala alam (fisik) dan gejala manusia (sosial). Gejala-gejala ini menganalisis persebaran, hubungan, dan interaksi dalam ruang muka bumi. Geografi harus mampu menjawab pertanyaan 3WH, yaitu what – where – why – how tentang segala hal yang terjadi di muka bumi.
2. Ilmu Geologi merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari bumi secara keseluruhan; yang berkenaan dengan kejadian, struktur, komposisi, dan proses pembentukan bumi.
Peranan ilmu geologi terhadap geografi adalah membantu menjelaskan fenomena yang terjadi di bumi secara keseluruhan. Misalnya, fenomena gempa, dalam ilmu geologi akan dijelaskan mengenai sebab-sebab kejadian, kekuatan gempa, dan struktur penyusunnya. Melalui bantuan ilmu geologi, maka penjelasan geografi mengenai fenomena yang terjadi di bumi akan lebih jelas dan menyeluruh.
3. Bahan kajian geografi yang berkaitan dengan aspek sosial, antara lain adat istiadat, tradisi, kepercayaan, kultur masyarakat, nilai-nilai dan norma hukum, serta hubungan antarmanusia dan lingkungan.
4. Maksud objek formal dan material geografi adalah sebagai berikut.
• Objek formal geografi merupakan cara atau metode dalam mengkaji dan menganalisis masalah-masalah objek material geografi. Analisis masalah objek material geografi tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan keruangan, lingkungan, dan kompleks kewilayahan.
• Objek material geografi merupakan bahan (isi) kajian geografi berupa fenomena permukaan bumi (geosfer), yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dengan segala variasi dan agihannya, serta antroposfer sebagai tema sentral.
5. Fenomena banjir dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip-prinsip geografi. Pengamatan daerah banjir melalui prinsip persebaran, dapat diketahui daerah-daerah yang terkena banjir untuk segera dilakukan antisipasi. Melalui prinsip timbal balik, kita dapat mencari tahu penyebab terjadinya banjir, adakah faktor alam dan faktor manusia yang memengaruhinya. Dalam mengkaji banjir selalu diperhatikan persebarannya dalam ruang, hubungannya dengan faktor-faktor penyebab banjir, dan seterusnya. Dengan demikian, melalui prinsip korologi kita akan mampu menjelaskan karakteristik banjir tersebut. Kemudian melalui prinsip penggambaran, dapat diuraikan sebab dan akibat serta persebaran fenomena banjir dengan penggunaan peta, diagram, dan grafik.
B. BAGIAN 2
1. Dalam mempelajari Ilmu Geografi kita akan mempelajari dua aspek pokok, yaitu aspek alam dan sosial (manusia). Kedua aspek tersebut sangat berkaitan erat dan menimbulkan hubungan timbal balik. Misalnya pembalakan liar hutan yang tidak terkontrol oleh ulah manuasia dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan.
2. Ilmu penunjang geografi adalah geologi, geomorfologi, ilmu tanah, hidrologi, oseanografi, meteorologi, dan klimatologi.
3. Banjir adalah meluapnya air sungai yang disebabkan oleh hujan yang lebat, hutan yang rusak, daerah resapan air hujan yang menyempit karena bangunan-bangunan, dan pendangkalan saluran drainase.
4. Prinsip korologi adalah prinsip ayng meninjau gejala, fakta, masalah geografi dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Contohnya suhu udara di daerah perkotaan lebih tinggi daripada daerah pedesaan hal ini disebabkan oleh banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan di perkotaan.
5. Pendekatan kewilayahan merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Pendekatan ini mempelajari suatu wilayah yang memliki karakteristik khas yang membedakan dengan wilayah yang lain. Contoh wilayah yang kekurangan pangan akan berinteraksi dengan wilayah yang kelebihan pangan.
C. BAGIAN 3
1. Istilah tsunami berasal dari kosa kata Jepang “oetsua” yang berarti “gelombang” dan “oenamia” yang berarti pelabuhan. Sehingga secara bebas “oetsunamia” diartikan sebagai gelombang laut yang melanda pelabuhan.
2. Gempa bumi di Aceh terjadi sebagai berikut.
a. Gempa dengan pusat gempa di tengah lautan.
b. Gempa dengan pola mekanisme demikian adalah sesar naik/sesar turun.
c. Gempa dengan pusat gempa dangkal kurang dari 33 km.
d. Gempa dengan magnitude lebih besar dari 6,0 skala rihter.
3. Tsunami ditimbulkan oleh adanya deformasi (perubahan bentuk) pada dasar batuan, terutama perubahan permukaan dasar lautan dalam arah vertikal.
4. Hal yang dilakukan bila terjadi sunami, yaitu sebagai berikut.
a. Apabila anda berada di atas kapal di tengah laut, segera pacu kapal anda ke arah laut yang lebih dalam.
b. Dan apabila anda sedang berada di pantai atau dekat pantai, segera panjat bangunan atau pohon yang tinggi. Pada saat berlindung ingatlah untuk mencari tempat yang lebih tinggi dan bukan yang lebih jauh. Ingat waktu kita untuk berlalri dari kejaran gelombang tsunami hanya kurang dari 20 menit.
c. Bila tsunami datang dengan cepat sehingga tidak sempat untuk berlindung, usahakan
untuk berlari ke bangunan yang kuat dengan ketinggian lebih dari 3 lantai.
d. Jangan lengah meskipun guncangan kecil. Getaran gempa yang dapat kita rasakan
berbeda antargetaran seismik dengan magnitude (skala richter). Meskipun getaran yang
dirasakan kecil, tapi tidak menjamin tsunami yang terjadi akan kecil pula. Bila getaran lemah dalam waktu yang panjang, jangan lengah dan segeralah berlindung.
e. Jangan sekali-kali mendekat ke arah pantai sampai peringatan bahaya dicabut. Sering kali tsunami datang dalam 2 atau 3 gelombang dan ada kalanya yang ke-2 dan ke-3 lebih besar dari yang pertama. Jangan lengah setelah gelombang pertama.
f. Mencari informasi yang tepat dan benar melalui radio, televisi dan sebagainya. Yang paling penting adalah tetap bersikap tenang.
5. Syarat gempa dapat menimbulkan Tsunami, yaitu sebagai berikut.
a. Pusat gempa berada di tengah lautan
b. Magnitude lebih besar dari 6.0 skala rikhter.
c. Pusat gempa dangkal kurang dari 33 km.
d. Pola mekanisme dominan adalah sesar naik/sesar turun.
e. Lokasi sesar pada lautan yang dalam (kolom air dalam).
BAB II
PROSES PERKEMBANGAN BUMI, TATA SURYA DAN JAGAD RAYA
A. BAGIAN 1
1. Pandangan astronom modern mengenai Jagat Raya adalah bahwa Jagat Raya tidak statis, melainkan terus berkembang. Seluruh isi Jagat Raya terbukti berasal dari titik, merupakan cikal bakal yang dikenal Teori Big Bang.
2. Para astronom telah mengelompokkan spektrum bintang berdasarkan kemiripan susunan garis yang dinyatakan dalam simbol-simbol kelas spektrum sebagai berikut: O, B, A, F, G, K, dan M. Untuk mempermudah mengingat susunan spektrum tersebut para astronom menggunakan ungkapan “Oh, Be A Fine Girl; Kiss Me”.
3. d = 1 / p = 1 / 0,35 = 2,8571 parsec
» 2,8571 parsec x 3,26 tc = 9,31 tc
» 2,8571 parsec x 206.265 au = 589.328,57 au
4. Dari 88 buah rasi bintang yang terdapat di bola langit, terdapat 12 buah rasi bintang yang sangat terkenal yag berada di daerah sekitar ekliptika yang dinamakan “ZODIAK”, yang berarti “binatang”. Rasi-rasi Zodiak dilewati Matahari selama kira-kira satu bulan. Matahari bergeser secara perlahan-lahan melalui gugusan bintang-bintang zodiak. Kedua belas kelompok bintang yang berada di daerah Zodiak adalah Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, dan Capricornus.
Gambar
5. Matahari adalah sebuah bintang sedangkan bulan adalah benda langit yang disebut satelit. Adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi) mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Pada siang hari tampak matahari, karena cahaya matahari lebih kuat dibanding bulan, sehingga bulan tidak tampak
B. BAGIAN 2
1. Pandangan manusia mengenai alam semesta dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa (nebula) yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian yang kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian terbesar dan berat berkumpul di pusat membentuk cakram raksasa.
2. Hukum Kepler II menjelaskan bahwa planet beredar mengelilingi Matahari dengan kecepatan tidak tetap. Pada saat planet berada pada jarak terdekat dengan Matahari, planet bergerak dengan cepat. Sementara saat berada pada jarak terjauh dengan Matahari, planet bergerak dengan lambat.
3. Menurut Hukum Titius-Bode, jarak antara planet ke Matahari dapat dihitung dengan menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, dst. Dengan menambahkan bilangan 4 pada tiap-tiap suku deret itu, kemudian setelah itu masing-masing dibagi 10.
4. Sebenarnya, bentuk Bulan tidak pernah berubah. Perubahan kenampakan bentuk Bulan itu disebabkan oleh perubahan kedudukan Bulan terhadap Bumi.
5. Ekor komet sering berpindah-pindah letaknya. Ketika komet mendekati Matahari ekornya berada di belakang, sedangkan ketika sejajar dengan Matahari, ekornya berada di samping dan ketika menjauh dari Matahari, ekornya berada di depan.
6. Karena adanya rotasi bumi. Tidak mungkin bumi mengalami siang terus menerus.
7. Bulan menyebabkan terjadinya peristiwa pasang surut laut.
C. BAGIAN 3
1. Teori lempeng tektonik menjelaskan bahwa kerak bumi terdiri atas kerak benua dan kerak samudra. Kerak samudra ini terpecah-pecah menjadi bagian lempeng yang besar dan kecil. Lempeng-lempeng tersebut bergerak karena arus konveksi dari sumber panas di dalam bumi sehingga dapat mengerakkan bagian kaku di atasnya.
2. Tahap- tahap dari teori kabut nebula tentang terbentunya tata surya, yaitu sebagai berikut.
a. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas serta kabut yang begitu pekat dan besar.
b. Kabut tersebut berputar dan berpilin dangan kuat, di mana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari.
c. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit tetap yang membentuk keluarga matahari.
3. Zaman-zaman perkembangan bumi. Zaman Arkheoikum, Zaman Proterozoikum, Zaman Kambrium, Zaman Ordovisium, Zaman Silur, Zaman Devon, Zaman Karbon, Zaman Prem, Zaman Trias, Zaman Jura, Zaman Kapur, Zaman Tersier, dan Zaman Kuarter.
4. Berdasar penyebabnya gempa bumi dibedakan sebagai berikut.
a. Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi akibat peristiwa tenaga endogen yang mengerakan lempeng tektonik.
b. Gempa vulkanik, yaitu gempa gempa yang disebabkan oleh aktifitas gunung api, baik berupa letusan atau menerobosnya magma sampai kepermukaan bumi.
c. Gempa runtuhan merupakan gempa lokal, yaitu terjadi di daerah topografi karst atau daerah pertambangan roboh.
5. Galaksi adalah suatu sistem kumpulan bintang-bintang, gas, debu yang amat luas dan anggotanya saling memengaruhi secara grafitasional. Tipe-tipe galaksi, yaitu galaksi tak berturan, galaksi elips, dan galaksi spiral.
D. BAGIAN 4
1. Keluarga tata surya, yaitu delapan planet, tiga planet kecil, dan benda kecil dalam tata surya berupa komet, asteroid, dan benda kecil lainnya yang jumlahnya amat banyak.
2. Objek planet neptunus, yaitu objek tata surya yang mengorbit melintasi atau di luar orbit planet neptunus.
3. Karena pluto berbeda dengan planet lainnya. Mengenai ciri-cirinya dan sifatnya dapat di jelaskan proses pembentukan tata surya.
4. Karena banyaknya penemuan planet-planet di luar tata surya yang mempunyai kesamaan sifat dengan objek keras coklat (bakal bintang yang gagal bersinar) dan karena masih banyak objek lain yang mempunyai sifat seperti itu.
5. Karena banyak ditemukan objek sejenis yang dikenal sebagai asteroid.
E. BAGIAN 5
1. Perbedaan antara planet dalam dan planet luar adalah sebagaiberikut.
• Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak di antara Bumi dan Matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek dari jarak rata-rata Bumi ke Matahari. Planet dalam antara lain Bumi, Merkurius, dan Venus.
• Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar Bumi dan Matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang dari jarak rata-rata Bumi ke Matahari. Planet luar antara lain Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
2. Dalam menganalisis gejala geografis yang dipelajari, geografi harus mampu menjawab gejala alam atau manusia yang terjadi, persebarannya, hubungannya, dan bentuk kualitas dan kuantitas gejala dan hubungannya dalam ruang.
3. Karena pengkajian suatu fenomena geosfer tidak mungkin mengabaikan salah satu atau beberapa prinsip geografi, sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
4. Karena kajian geografi mempelajari corak kehidupan manusia dan sebab akibat yang mengikutinya.
5. Karena kepadatan batuan penyusun kerak bumi lebih rendah dari kepadatan batuan penyusun lapisan bumi yang lebih dalam, yaitu mantel.
6. Lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
SEMESTER GENAP
BAB I
LITOSFER DAN PEDOSFER
A. BAGIAN 1
1.
• Sesar atau sering pula disebut patahan adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran. Jika rekahan tidak menimbulkan pergeseran, tidak dikatakan sebagai sesar.
• Lipatan adalah suatu kerutan pada kulit bumi akibat pergerakan dua lempeng yang saling bertumbukan secara mendatar dari dua arah berlawanan.
2. Gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang dirambatkan hingga ke permukaan bumi. Bentuk muka bumi yang ditimbulkannya adalah pegunungan lipatan, patahan, dan rekahan.
3. Dilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Wilayah dataran rendah, berada di atas wilayah endapan sampai sekitar 100 m di atas muka laut.
b. Wilayah pertengahan, terletak antara 100 – 500 m di atas permukaan laut
c. Bagian wilayah pegunungan, berada pada ketinggian 500 – 1000 m di atas muka laut.
d. Bagian wilayah pegunungan tinggi, berada di atas 1000 m di atas muka laut.
4. Degradasi lahan berarti hilangnya manfaat atau potensi manfaat dari suatu lahan. Degradasi lahan dapat juga diartikan sebagai peristiwa terjadinya penurunan kualitas lahan, hilang, atau berubahnya berbagai organisme pada lahan yang tidak dapat digantikan.
5. Faktor-faktor yang memengaruhi bentuk gunung antara lain sebagai berikut.
a. Proses pengikisan oleh angin menyebabkan puncak gunung menjadi lebih lebar dan kaki gunung semakin luas akibat pengendapan material-material dari puncak gunung.
b. Faktor manusia: kegiatan penambangan di daerah pegunungan dapat merombak bentuk gunung.
B. BAGIAN 2
1. Teori Lempeng Tektonik menjelaskan bagaimana lahirnya tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, termasuk proses bagaimana terbentuknya gunung api maupun terjadinya gempa. Teori ini menerangkan bahwa kulit bumi terdiri atas beberapa bagian lempeng yang kuat, dan bergerak di atas massa cair astenosfer. Pergerakan lempeng terjadi karena adanya arus konveksi di bagian bawah lapisan litosfer. Teori Lempeng Tektonik menjelaskan bagaimana sejarah pembentukan muka bumi, termasuk awalnya benua yang dimulai dari Pangea terpecah-pecah menjadi beberapa benua, kemudian menjadi benua Laurasia dan Gondwana yang hanya dipisahkan oleh Laut Tethys, dan proses pembentukan muka bumi masih terus berlangsung hingga terbentuk seperti saat ini.
2. Adanya pergerakan lempeng tektonik dari dalam bumi menyebabkan retakan, patahan, dan lipatan pada lapisan litosfer. Lempeng tektonik yang bergerak saling mendekat akan bertumbukan sehingga membentuk kerutan atau lipatan berupa pegunungan dan lembah. Apabila terjadi pergeseran lempeng tektonik akan mendorong magma yang terdapat di dalam perut bumi bergerak naik ke permukaan bumi. Magma merupakan massa pijar yang sangat panas yang membentuk batuan gunung berapi.
3. Pergeseran lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan laut akan mengakibatkan terjadinya gempa laut. Gempa laut dapat menimbulkan ombak-ombak yang besar dan hebat. Gelombang laut yang disebabkan oleh gempa laut disebut gelombang tsunami. Tsunami sangat berbahaya, terutama bagi daerah-daerah pesisir, karena tinggi gelombangnya bisa mencapai lebih dari 20 m, apabila tiba di daerah pesisir. Gelombang tsunami dapat merambat di laut dengan kecepatan sekitar 800 km/jam.
4. Karena palung laut merupakan daerah hasil penujaman dua lempeng tektonik yang bergerak saling bertumbukan. Pergerakan dua lempeng tersebut akan menyebabkan salah satu lempeng menujam di bawah lempeng lainnya, sehingga membentuk lembah yang curam dan dalam pada dasar laut (palung laut).
5. Indonesia merupakan daerah rawan gempa yang dipengaruhi oleh tiga buah lempeng yang saling bertumbukan. Ketiga lempeng tersebut, antara lain Lempeng Eurasia, Lempeng IndoAustralia, dan Lempeng Pasifik. Akibatnya, aktivitas tektonisme sangat tinggi terjadi di Indonesia. Selain itu, Kepulauan Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan lipatan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kepulauan Indonesia seringkali disebut busur kepulauan gunung api. Akibatnya, wilayah Indonesia yang dilalui kedua sirkum pegunungan tersebut berada di jalur rawan gempa dan memiliki banyak gunung api. Wilayah tersebut antara lain Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan bagian utara Papua.
6. Karena wilayah Kepulauan Indonesia merupakan daerah rawan gempa yang dipengaruhi oleh tiga buah lempeng tektonik dan dilalui oleh dua jalur pegunungan lipatan muda. Pergerakan lempeng tektonik yang senantiasa mengalami pergeseran sebagai akibat aktivitas tektonisme yang sangat tinggi menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa dan aktivitas gunung berapi.
7. Langkah pertama yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi apabila berada di dalam rumah adalah sesegera mungkin keluar dari rumah dan menyelamatkan keluarga yang juga berada di dalam rumah, kemudian berlindung di tempat yang aman dari reruntuhan bangunan dan pepohonan, misalnya di lapangan terbuka.
8. Bahan tambang di Indonesia banyak terdapat di sisi Pulau Sumatera bagian barat, Pulau Jawa bagian selatan, Pulau Sulawesi, dan di bagian tengah Papua.
C. BAGIAN 3
1. Proses terbentuknya tanah merupakan hasil dari proses pelapukan batuan pada siklus geologi. Hasil kegiatan bersama yang terjadi karena proses pelapukan fisik dam kimia terhadap bahan induk tanah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung lainnya, seperti iklim, organisme, topografi, dan waktu.
2. Dampak erosi terhadap kehidupan manusia antara lain sebagai berikut.
• Tanah yang tererosi tidak dapat ditanami karena kesuburannya berkurang, sehingga akan merugikan masyarakat sekitar.
• Erosi tanah dapat menimbulkan tanah longsor yang dapat menyebabkan kehilangan nyawa dan harta benda manusia.
3. Konservasi tanah dengan metode vegetatif adalah pengelolaan atau penanaman tanaman dengan berbagai cara sebagai upaya menekan laju erosi dan aliran permukaan. Konservasi tanah tersebut dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu penanaman tanaman penutup tanah, penanaman strip (strip cropping), penanaman berganda (multiple cropping), dan penghutanan kembali (reboisasi).
4. Konservasi tanah dengan cara penanaman berganda adalah sistem penanaman dengan menggunakan beberapa jenis tanaman yang ditanam secara bersamaan, disisipkan, atau digilir pada sebidang tanah. Adapun keuntungannya antara lain sebagai berikut.
• Tanah akan selalu tertutup oleh vegetasi.
• Pengolahan tanah dapat dikurangi.
• Dapat menekan populasi hama dan penyakit tanaman.
• Dapat mengurangi pengangguran musiman.
• Intensitas penggunaan lahan semakin tinggi.
• Tanah tidak akan kehilangan unsur hara tertentu.
5. Terasering adalah penanaman dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah. Jenis terasering antara lain teras datar, teras kredit, teras pematang, dan teras bangku.
6. Hal-hal yang harus diperhatikan apabila ingin mengelola lahan yang terjal, antara lain adalah kemiringan lereng, kemampuan tanah, dan tanaman penutup yang cocok dengan kondisi lahan demikian.
7. Hal-hal dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor, antara lain sebagai berikut.
1. Tidak melakukan penggundulan hutan
2. Tidak mendirikan bangunan di atas lahan yang miring.
3. Jangan menebang tanaman yang tumbuh di atas lahan yang miring.
D. BAGIAN 4
1. Karena bendungan/waduk dapat menampung aliran air permukaan dan sedimen dasil erosi, sehingga meningkatkan jumlah air yang akan meresap ke dalam tanah.
2. Jenis erupsi gunung api, antara lain sebagai berikut.
• Erupsi linier, yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berbentuk memanjang. Contoh tipe ini terjadi di Eslandia, yaitu Gunung Laki.
• Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi pada lubang tempat keluarnya magma. Misalnya, pegunungan di Argentina.
• Erupsi sentral, yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa yang relatif kecil dan sempit. Misalnya, gunung api di kepulauan Hawaii.
3. Dampak degradasi lahan, antara lain sebagai berikut.
• Terjadi perubahan kondisi iklim.
• Hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup yang hidup di hutan karena rusaknya lahan habitatnya.
• Banjir dan kekeringan.
• Kemiskinan di kalangan petani karena menurunnya produktivitas lahan.
• Erosi semakin intensif pada lahan yang terdegradasi.
• Hilangnya estetika/keindahan keanekaragaman tumbuhan dan hewan.
• Hilangnya hasil-hasil hutan yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi.
4. Faktor yang memengaruhi infiltrasi antara lain sebagai berikut.
• Tingkat kelembaban tanah. Semakin lembab keadaan tanah, peluang terjadinya infiltrasi semakin kecil.
• Tingkat porositas batuan. Semakin banyak pori-pori tanah, makin besar peluang terjadinya infiltrasi.
• Tingkat kemiringan lereng. Semakin miring suatu tempat, semakin rendah peluang terjadinya infiltrasi.
5. Bentuk-bentuk DAS, antara lain sebagai berikut.
• Memanjang, yaitu bentuk DAS yang sungainya memanjang mengikuti lereng.
• Radial, yaitu bentuk DAS yang sungainya mengalir dari bagian tengah suatu titik tinggi, seperti puncak gunung.
• Paralel, yaitu bentuk DAS yang sungainya hampir sejajar antara sungai yang satu dan sungai lainnya.
• Kompleks, yaitu bentuk DAS campuran antara bentuk memanjang, radial, dan paralel.
6. Sifat-sifat litosfer, antara lain adalah tipis, kaku (rigid), padat, keras, dan kuat.
7. Perbedaan antara magma basaltik dan magma silika, antara lain sebagai berikut.
a. Magma basaltik
• Dihasilkan dari letusan yang relatif tenang.
• Mengandung kadar silika yang rendah dan relatif cair.
• Kecepatan aliran magma relatif cepat, yaitu mencapai 20 km/jam.
• Temperatur magma mencapai 900º C sampai 1.200ºC.
b. Magma silika
• Dihasilkan dari letusan yang sangat hebat.
• Mengandung kadar silika yang tinggi dan kental.
• Kecepatan aliran magma sangat lambat.
• Temperatur magma relatif lebih rendah dibandingkan magma basaltik.
8. Dalam litosfer terdapat unsur-unsur seperti oksigen, silikon, aluminium, dan besi yang jumlahnya hampir 90% dari unsur-unsur lain yang terdapat dalam litosfer.
9. Salah satu contoh peristiwa epirogenesis adalah pecahnya Pangea menjadi benua-benua seperti yang ada sekarang ini. Menurut para ahli geologi bahwa lebih dari 200 juta tahun yang lalu, planet bumi kita ini hanya terdapat satu benua, yaitu benua Pangea. Karena adanya tenaga tektonik, Pangea terpecah-pecah menjadi Benua Laurasia dan Gondwana yang dipisahkan oleh Lautan Tethys.
10. Karena berbagai aktivitas yang dilakukan manusia dapat mempercepat laju erosi. Contoh kegiatan manusia yang dapat mempercepat laju erosi, antara lain penggunaan lahan pada lereng curam, misalnya dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan perkebunan.
E. BAGIAN 5
1. Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan tanah, yaitu penambahan bahan-bahan organik dari suatu tempat ke tempat lain, kehilangan bahan-bahan yang ada di dalam tanah, perubahan bentuk (transformasi), dan pemindahan dalam solum tanah.
2. Sifat fisik tanah antara lain.
a. Warna tanah merupakan petunjuk untuk berbagai sifat tanah. Warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kadar bahan organik, kadar mineral, kadar lengas, dan tingkat drainase tanah.
b. Tekstur tanah menyatakan kasar dan halusnya tanah atau sifat fisik tanah yang menunjukkan perbandingan fraksi-fraksi lempung, debu, dan pasir.
c. Struktur tanah merupakan cara terikatnya butir tanah yang satu dengan butir tanah yang lain.
d. Konsistensi tanah, yaitu sifat fisik tanah yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi di antara fraksi-fraksi tanah atau daya massa terhadap gaya-gaya yang menyebabkan perubahan bentuk tanah.
e. Porositas tanah, yaitu merupakan ronga-rongga dalam tanah yang tidak terisi oleh bahan padat.
f. Drainasi tanah, yaitu gejala tanah yang disebabkan oleh pengaruh air dalam penampang tanah.
3. pH tanah adalah derajat keasaman tanah yang terdapat pada larutan tanah. Tinggi rendahnya pH tanah dipengaruhi oleh kelima faktor pembentuk tanah.
4. Ciri tanah litosol merupakan tanah mineral dengan sedikit perkembangan profil tanah. Tanah ini termasuk tanah muda sehingga bahan induknya sangat dangkal dan kurang dari 45 cm. Tampak sebagian tanah padat yang padu. Persebarannya di daerah karst di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku Selatan.
5. Tanah grumusol dapat dibedakan menjadi 7, yaitu sebagai berukut.
a. Gumosol pada batu kapur dan batu kapur bernapal
b. Grumusol pada marls dan batu loam,
c. Grumusol pada sedimen tuff,
d. Grumusol pada lahar,
e. Grumusol pada endapan aluvial,
f. Grumusol bergaram, dan
g. Tanah rezina, yaitu tanah yang berasal dari batu kapur dan gips.
F. BAGIAN 6
1. Pelapukan batuan terdiri atas.
a. Pelapukan mekanis, yaitu proses hancurnya batuan secara mekanik dan fisik.
b. Pelapukan kimia, yaitu proses hancurnya batuan karena perubahan mineralnya.
2. Tsunami adalah gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh suatu gangguan inpulsif yang terjadi pada medium laut, akibat timbulnya gaya infulsif yang sifatnya sementara (transien).
Syarat gempa dapat menimbulkan Tsunami, yaitu sebagai berikut.
a. Pusat gempa berada di tengah lautan.
b. Magnitude lebih besar dari 6.0 skala rikhter.
c. Pusat gempa dangkal kurang dari 33 km.
d. Pola mekanisme dominan adalah sesar naik/sesar turun.
e. Lokasi sesar pada lautan yang dalam (kolom air dalam).
3. Batuan beku asam, batuan beku mengangah, bataun beku basa, dan batuan beku ultra basa.
4. Pelapukan batauan adalah proses yang berhubungan dengan berubahnya sifat fisik dan kimia batuan. Faktor yang memengaruhinya ialah struktur batuan, iklim, dan tumbuh-tumbuhan. Contoh. Batuan yang lebih keras, relatif akan lebih tahan terhadap pelapukan dibandingkan dengan batuan yang lunak.
5. Degradasi lahan merupakan proses geomorfologi yang cenderung menurunnya kualitas permukaan bumi. Usaha pencegahan, yaitu melakukan konservasi lahan, pemberian pupuk organik pada tanah, reboisasi hutan, dan pelarangan lahan berpindah.
BAB II
ATMOSFER
A. BAGIAN 1
1. Manfaat atmosfer bagi kehidupan di muka bumi, antara lain sebagai berikut.
• Perubahan atmosfer dapat memengaruhi perubahan cuaca dan iklim di muka bumi.
• Perubahan cuaca dan iklim dapat memengaruhi pola kehidupan di muka bumi.
• Mempertahankan keseimbangan panas di permukaan bumi.
• Memantulkan gelombang radio.
• Melindungi bumi dari radiasi sinar matahari yang berbahaya bagi kehidupan di muka bumi.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan curah hujan, antara lain adalah letak DKAT, bentuk medan/topografi, arah dan kecepatan angin, arah hadap lereng, dan kelembaban udara.
3. Proses kondensasi di atmosfer terjadi melalui adanya perubahan wujud dari gas atau uap-uap air menjadi titik-titik air karena proses pendinginan.
4. Angin Bahorok memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang didatanginya, sehingga dapat merusak tanaman yang terdapat di daerah tersebut.
5. Iklim matahari adalah klasifikasi iklim yang didasarkan pada kedudukan dan pergeseran semu matahari terhadap permukaan bumi. Kedudukan matahari tersebut akan memengaruhi intensitas sinar matahari yang diterima oleh bumi.
Gambar iklim matahari.
6. Berdasarkan klasifikasi iklim Junghuhn, tanaman kopi dapat ditanam pada zona iklim sejuk pada ketinggian antara 1.500 – 2.000 mdpl, dengan temperatur antara 17,1º - 11,1 º C. Jika ditanam pada ketinggian 100 mdpl, maka tanaman kopi tidak akan tumbuh.
B. BAGIAN 2
1. Perbedaan antara siklus panjang dan siklus pendek adalah sebagai berikut.
• Siklus panjang: air laut/darat – uap air – embun – awan – kristal es – dibawa ke puncak gunung – hujan es – gletser – mencair – mengalir ke sungai – kembali ke laut.
• Siklus pendek: air laut/darat – uap air – embun – awan – hujan – laut.
2.
Air tanah terbentuk karena adanya proses penyerapan air hujan ke dalam tanah pada singkapan batuan aquifer. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian akan tertahan oleh partikel-partikel tanah di lapisan tanah paling atas. Air tanah yang berada pada lapisan porous yang dibatasi oleh lapisan kedap air (permeabel) disebut air tanah freatik. Sebagian akan diserap oleh tumbuhan dan sebagian lagi akan terus meresap jauh ke bawah permukaan bumi, yaitu pada zona di bawah lapisan impermeabel yang disebut air tanah dalam. Air tanah dalam yang menyembur keluar ke atas permukaan tanah disebut mata air. Sedangkan air tanah dalam yang dibor akan membentuk sumur artesis.
3. Danau dapat hilang atau airnya menjadi kering dapat disebabkan oleh adanya proses penguapan, air danau dialirkan ke sungai, atau air danau merembes ke dalam tanah.
4. Meander terbentuk karena adanya proses sedimentasi dari bagian tengah ke bagian hilir sungai, sehingga menyebabkan sungai tersebut menjadi berkelok-kelok.
5. Sebagian besar sungai di Indonesia merupakan sungai hujan. Karakteristik sungai hujan adalah volume airnya tidak tetap. Di musim hujan, volume air sungai relatif besar, sehingga kadang-kadang meluap dan menyebabkan banjir. Akan tetapi, pada musim kemarau, volume airnya relatif kecil, bahkan ada yang kering.
6. Wilayah permukiman di daerah resapan air tersebut akan mengalami banjir pada musim hujan, dan kekeringan pada musim kemarau.
B. BAGIAN 3
1. Tekanan udara adalah suatu ukuran kekuatan tekanan udara di permukaan bumi. Pengukuran tekanan udara dengan menggunakan barometer.
2. Iklim matahari ditentukan berdasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima permukaan bumi. Berupa iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, iklim dingin. Iklim fisik terdiri atas iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung, dan iklim musim.
3. Macam-macam hujan, yaitu sebagai berikut.
a. Hujan zenital, yaitu hujan yang terjasi karena udara yang mengandung uap air yang naik secara vertikal (konveksi).
b. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi jika gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan sehingga massa udara itu di paksa naik ke lereng pegunungan.
c. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi karena adanay pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
4. Awan adalah titik-titik air di dalam udara. Adapun penbagain awan berdasarkan ketinggian yaitu sebagai berikut.
a. awan tinggi, yaitu awan yang terletak pada ketinggian 6-12 km. Contohnya sirrus, sirrus stratus, dan stratokumulus.
b. awan menengah, yaitu awan yang berada pada ketinggiana 2-6 km. Contohnya awan altokumulus dan altostratus.
c. awan rendah, yaitu awan yang berada pada ketinggian kurang dari 2 km. Contohnya stratokumulus, stratus, dan nimbostratus.
5. Tiga macam pola hujan, yaitu sebagai berikut.
a. pola hujan monsun, yaitu hujan yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau. Kemudian dikelompokan daerah perkiraan musim (DPM).
b. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan puncak hujan max dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kriteria musim hujan.
c. pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan kebalikan dengan monsun.
6. Penyebab pemanasan global ialah peningkatan konsentrasi rumah kaca (GRK), yaitu CO2, CH4, N2O. SFF6, HFC, dan PPC.
7. Perubahan iklim, yaitu perubahan unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya penguapan di udara, pencairan es di kutup.
D. BAGIAN 4
1. Banjir adalah meluapnya air sungai yang ke arah kanan dan kiri sungai yang disebabkan oleh debit air melebihi dati batas normal.
2. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga kelestarian waduk, yaitu sebagai berikut.
a. Pengerukan waduk untuk mencegah pendangkalan waduk,
b. Penghijauan di daerah hulu sungai untuk menekan tingkat erosi tanah yang nantinya akan tersedimentasi pada sebuah waduk.
c. Pengurasan waduk secara berkala uantuk melakukan pembersihan untuk mencegah pendangkalan waduk.
3. Penyebab kerusakan DAS, yaitu sebagai berkut.
a. Pemanfaatan DAS yang tidah arif di bagian huku sungai.
b. Alih fungsi lahan di bagian hulu DAS
c. Konsep pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
d. pengambilan air yang berlebihan sehingga mengurangi debit DAS.
4. Bentukan alam DAS antara lain meander sungai, kipas aluvial, dataran banjir, dan delta.
5. Rawa adalah genangan air yang di daratan pada cekungan yang relatif dangkal. Jenis-jenis rawa antara lain hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, dan frawa tanpa hutan.
6. Bantaran sungai adalah daerah pinggir sungai yang tergenang air saat banjir, sedang sempadan sungai adalah daerah bantaran sungai ditambah lebar longsoran tebing sungai yang mungkin terjadi, lebar bantaran ekologis, lebar kemanan yang diperlukan terkait dengan letak sungai.
7. Fungsi dari sempadan sungai ialah memberikan kemungkinan luapan air sungai di sepanjang kanan kiri sungai sehingga kecepatan air ke hilir dapat di kurangi, erosi dapat diredam sepanjang sungai, serta erosi tebing dan erosi dasar sungai dapat dihalangi secara simultan dan merupakan daerah rata air sungai yang padanya terdapat mekanisme inflow kesungai dan outflow ke rawa.
E. BAGIAN 5
1. Pembagian laut berdasarkan proses terjadinya adalah laut ingrasi, laut regresi, dan laut transgresi.
2. Proses terjadinya arus laut dapat terjasdi karena tiupan angin, tumbukan dengan daratan, perbedaan kadar garam, dan perbedaan suhu. Sehingga terjadi gerakan massa air laut secara teratur dari suatu tempat ke tempat lain.
3. Kualitas air laut adalah mutu daripada air laut yang sama antara laut yang satu dengan laut yang lain. Kualitas air laut dipengaruhi oleh suhu, kecerahan, dan salinitas.
4. Pembagian wilayah laut Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Laut teritorial, luasnya 12 mil,
b. Landas kontinen dengan jarak < 200 mil laut, dan
c. Zone ekonomi eksklusif yang terdapat pada jalur laut lepas selebar 200 mil laut yang di ukur dari garis dasar.
5. Morfologi dasar laut dibagai menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
a. Teras benua yang berupa paparan benua dan lereng benua.
b. Dasar lautan yang berupa permukaan daratan, yaitu yang berbentuk cekungan dan cembung.
6. Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya.
7. a. Pasang surut purnama adalah pasang surut yang terjadi saat bumi, bulan, matahari berada dalam satu garis lurus. Pada saat ini akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang yang sangat rendah. Pasang purnama terjadi saat bulan baru atau bulan purnama.
b. Pasang perbani terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi, pasang surut perbani terjadi saat bulan ¼ dan ¾.
9. Pasang surut terjadi karena gaya gravitasi dan efek sentrifugal.
10. Kegunaan dari pasang surut ialah untuk transportasi laut, kegiatan pelabuhan, dan pembangunan daerah pesisir pantai.
UJIAN TENGAH SEMESTER
A. BAGIAN 1
1. Pembagian iklim matahari antar lain sebagai berikut.
a. Iklim tropis
Iklim tropis, yaitu daerah yang terletak antara 00-23,50 LU/LS dan hampir 40 % dari
permukaan bumi.
b. Iklim subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23,50-400 LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan sedang.
c. Iklim sedang
Iklim yang terletak pada daerah 400-65,50 LU/LS. Cirinya antara lain banyak terdapat gerakan udara sinklonal, tekanan udara selalu berubah-ubah, amplitudo tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil.
d. Iklim dingin
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Cirinya musim dingin berlangsung lebih lama sedangkan musim sejuk berlangsung lebih singkat.
2. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi bergerak ke daerah yang bertekanan rendah.
3. Pembagian iklim matahari menurut koppen, yaitu iklim tipe A, iklim tipe B, iklim tipe C, ilkim tipe D, dan iklim tipe E.
4. Erosi akan mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya tingkat kesuburan tanah pada daerah asal erosi.
5. Bentuk permukaan bumi yang diakibatkan oleh tenaga endogen dapat berupa patahan dan lipatan , gunung api, dll.
6. Ciri-ciri tanah merah, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan beku, sedimen, dan malihan dengan iklim agak kering sampai basah. Pembagiannya antar lain tanah latosol, tanah mediteran merah kuning, tanah laterik, tanah podzolik merah kuning.
7. Drainase tanah ialah gejala tanah yang disebabkan oleh pengaruh air dan penampang air.
8. Pelapukan ialah proses yang berhubungan dengan berubahnya sifat fisik dan kimia batuan. Faktor yang memengaruhinya ialah struktur batuan, iklim dan organisma.
9. Tipe-tipe gunung api ialah tipe hawaii, tipe stomboli, tipe vulkano, tipe perret, tipe merapi, tipe saint. Vincent, dan tipe pelee.
10. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi degradasi lahan ialah pemupukan tanah untuk mengembalikan unsur hara, reboisasi hutan, pelarangan penebangan hutan secara liar, penamaan lahan terbuka dengan tanaman untuk mengurangi tingkat erosi tanah.
B. BAGIAN 2
1. Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi dan ketersediaan sarana dan prasarana angkutan yang dipakai untuk menjangakau suatu wilayah.
Lokasi menyatakan lokasi permukaan bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Jarak adalah jarak dari suatu tempat ke tempat lain.
2. Harga tanah akan semakin mahal apabila letak dan jarak tanah tersebut dengan jalan atau fasilitas pelayanan yang mendukung kenyamanan kehidupan manusia.
3. Kegiatan penduduk yang mengakibatkan besarnya aliran permukaan, yaitu sebagai berikut.
b. Penebangan hutan,
c. Penutupan pekarangan denga konblok,
d. Pendangkalan sungai,
e. Tidak adanya sumur resapan, dan
f. Minimalnya pembuatan biopori.
4. Ilmu uang menunjang geografi fisik adalah hidrologi, klimatologi, geomorfologi, geologi, dan ilmu tanah.
5. Teknik kajian Identifikasi
Inventarisasi
Analisis
Sintesis
Tata susunan keruangan
Klasifikasi
Evaluasi
6. Objek kajian geografi berupa objek material dan objek formal. Objek material berupa fenomena geosfer, sedangkan objek formal adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi, baik memandang keadaan fisiknya maupun keadaan sosialnya.
7. Keberadaan ilmu geografi didukung oleh ilmu yang lainnya, saling melengkapi dengan satu sama lain.
8. Ilmu geografi sekarang sudah berkembang dengan pesat seiring dengan masalah yang berkaitan dengan bumi.
9. Ahli-ahli geografi, yaitu antara lain Sidney E. Ekblow dan Donald J.D Mukurne, Ferdinan von Richthofen, J.W. Alexander, Bintarto, dll.
10. Jarak diartikan sebagai jarak suatu tempat ke tempat yang lain. Jarak dibedakan menjadi jarak relatif dan jarak absolut. Contoh jarak Tasik dan Jakarta 300 km dan jarak Tasik ke Jakarta dapat di tempuh melalui tol Cipularang.
C. BAGIAN 3
1. Tata surya adalah suatu sistem di mana matahari sebagai pusat tata surya dan dikelilingi planet-planet dan benda angkasa lainnya yang bergerak secara teratur pada lintasannya. Teori Chambertin dan Moulton menyatakan bahwa tata surya berasal dari kabut panas yang melakukan gerak pilin.
2. Pendekatan ekologis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan keterkaitan antara unsur-unsur yang berada pada lingkungan tertentu, baik antara makhluk hidup atau makhluk hidup dan lingkungan. Contoh : Keterkaitan petani dengan tanahnya yang berada di daerah tandus dan akan melakukan pertanian ladang berpindah.
3. Karena pluto tidak memliki massa yang besar, orbit matahari dan di dalam orbitnya harus bersih dari benda langit sejenis, dan orbit pluto yang bersinggungan dengan orbit neptunus.
4. Lempeng tektonik adalah lempeng-lempeng penyusun kerak bumi yang ukuran luasnya lebih besar dari tebalnya.
5. Lempeng tektonik adalah Lempeng Amerika utara, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Australia, Lempeng Afrika, Lempeng Antartik, dan Lempeng Amerika Selatan. Penyebarannya sesuai dengan penamaannya
6. Manfaat mempelajari Ilmu Geografi ialah geografi dapat melakukan penataan permukaan bumi agar lebih nyaman, aman, dan menimbulkan kesejahteraan bagi kehidupan. DapaT digunakan untuk melakukan pemanfaatan SDA yang berhasil guna, dengan memerhatikan keseimbangan lingkungan.
7. Akibat dari rotasi bumi perubahan siang dan malam terjadi perubahan waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar